Selasa, 08 April 2008

NASIHAT UNTUK PENDIDIK

Nasihat Islam bagi Para Pendidik
Oleh : Gunawan Trihantoro
Tujuan yang paling tinggi bagi pendidik dan anak didik muslim adalah menegakkan agama Allah di atas muka bumi ini, dan bekerja dengan ikhlas bagi-Nya semata. Sesuai dengan firman-Nya: "Katakanlah, "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam". (Al An ‘aam: 162).

Ini adalah tujuan yang mulia yang tak mungkin terwujud kecuali melalui tangan seorang yang relegius, berbudi pekerti luhur, dan layak menjadi ushwah (tauladan). Juga melalui anak didik yang religius, berprestasi, dan disertai komposisi ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan terpuji serta dengan didukung oleh fasilitas-fasilitas belajar yang memadai.

Didapati dengan yakin bahwa prestasi ilmiah (keberhasilan studi) mempunyai beberap unsur, diantaranya adalah; religiusitas yang aktif, belajar yang tekun, dan pandai menggunakan perangkat-perangkat belajar dan fasilitas-fasilitas pendidikan (yang lebih) modern.

Melalui prestasi ilmiah akan dihasilkan pemimpin pelbagai bidang yang berbeda yang membantu menegakkan agama Allah dengan benar dan mendakwahkan agama itu kepada manusia. Kaum muslimin tak mengalami keterlambatan menjadi guru dunia dalam bidang ilmu pengetahuan kecuali karena mereka tidak mau berpegang pada nilai-nilai akhlak Islam, dan tidak berupaya menerapkan syari’at Allah –dalam dunia pendidikan.

Oleh karena itu, kita amat perlu meningkatkam program pendidikan, sehingga kaum muslimin kembali maju. Dalam hal itu dimulai dengan mengadakan pendidik yang efektif dan layak menjadi ushwah serta anak didik yang religius serta tekun. Hal itu nantinya akan menghasilkan kecemerlangan capaian ilmu pengetahuan.

Nasihat untuk Para Pendidik
Guru (baca: pendidik) adalah pemilik risalah yang luhur, karena ulama (ahli ilmu) adalah pewaris para nabi serta kedudukan mereka di mata Allah sangat mulia, karena mereka beramal dengan keikhlasan, ketekunan, dan kebaikan serta demi mencari ridha Allah swt. Lihat surat Al An’aam ayat 162 yang telah ditulis di awal.

Profesor Ali Mutawalli Ali, seorang tokoh di bidang pendidikan dan pengajaran juga termasuk pemimpin dakwah Islam, telah mengarang buku berjudul "Wa lil-Mu’allim ‘Asyru’ Washaayaa" (10 Nasihat Guru). Adapun nasihat ini adalah sebagai berikut :

Pertama, percayalah pada diri sendiri dan waspadalah dengan tugasmu karena engkau adalah pewaris para nabi.
Kedua, perbaiki hubungan kamu dengan pihak sekolah. Ketahuilah, sesungguhnya memperbaiki akhlak itu sebagian daripada iman. Allah swt. Telah memerintahkan kita untuk memperbaiki akhlak dalam segala sesuatu yamg diantaranya berupa perkataan yang baik.
Ketiga, persiapkan dirimu menjadi sosok yang Islami agar kamu menjadi tokoh da’i yang menjadi panutan dalam penampilan dan perkataan. Diantara tanggungjawab seorang pendidik kepada Tuhan-nya adalah berdakwah di sela-sela pekerjaannya.
Keempat, berpenampilanlah yang bagus dan bertutur kata yang sopan, sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Allah swt. telah memerintahkan kita sebagai umat Islam untuk memperhatikan diri kita dan memperhatikan pula nikmat-nikmat yang telah Allah berikan pada kita.
Kelima, tekuni disiplin ilmu dan profesimu, sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila mengerjakan sesuatu lantas ia mengerjakannya dengan sempurna.
Keenam, perlakukan anak-anakmu dengan baik serta cetaklah pada lembaran mereka yang masih putih dengan kepandaian dan perilaku yang baik.
Ketujuh, jadilah engkau pemimpin, pemberi cinta, dan kasih sayang bagi seluruh pelajar (anak didik). Allah swt telah memerintahkan kita agar mempunyai sifat penyayang serta patuh mengikuti jejak Rasulullah saw.
Kedelapan, biasakan untuk aktif pada kegiatan sekolah dengan baik dan niat yang ikhlas. Allah swt telah memerintahkan kita untuk selalu ikhlas dalam bekerja.
Kesembilan, berdakwalah pada anak-anakmu agar orang melihat padamu kebesaran Islam dan karunia Iman. Allah swt telah memerintahkan kita untuk mengajak orang-orang kepada kebaikan dan mengadakan perdamaian diantara mereka.
Kesepuluh, seimbanglah antara bersikap lunak dan tegas dalam ujian, janganlah terlalu lunak maka engkau akan lemah dan janganlah terlalu keras maka engkau akan menghancurkan.

Dari kesepuluh nasihat di atas, maka hal tersebut akan mampu menghantarkan seorang pendidik untuk sampai pada tujuan-tujuan luhur dalam menyampaikan ilmu pengetahuan. Sebagaimana hal tersebut juga akan mewujudkan pada dakwah kepada jalan Allah swt dengan hikmah, nasihat, kebaikan, dan dengan keteladanan (panutan). Nasihat ini juga berperan serta dalam mewujudkan prestasi bagi anak didiknya.

Praktik dari semua itu bergantung pada beberapa konsep dasar yang diantaranya terdiri dari; kualitas keimanan, kualitas akhlak, kualitas perilaku, dan kualitas teknik pendidikan. Masing-masing kualitas tersebut memiliki metode pendidikan, program pelatihan dan praktik tersendiri. Kesemuanya ini merupakan tanggung jawab bersama antara pendidik, sekolah, orang tua, lingkungan masyarakat, dan negara dalam jalinan yang tertata rapi serta terkordinasi dengan sungguh-sungguh. Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar: